Wednesday, January 29, 2014

Phoenix and The Royal Concept, which one is better?

Yup, akhir-akhir ini gue lagi senang sekali dengerin PHOENIX

I'd like to say thank to 8tracks yang memperkenalkan gue pada band asal Versailles, France ini. Mungkin kalau boleh gue inget, pertama kali lagu yang gue denger adalah "1901" di salah satu playlist bergenre indie & alternative rock.


Phoenix


Phoenix mengingatkan gue pada lagu-lagu era 80'an dengan sentuhan synthesizer, terutama di "Lisztomania" (bahagia banget pas nemu lagu ini di NAV Karaoke) hehehe, easy listening buat kuping gue. Kebetulan gue cukup cepat klik dengan unsur synthesizer pada setiap lagu yang pertama kali gue denger. Entah, mungkin genre electropop cukup nyangkut juga di gue. 

Ditambah lagi pas tahu Phoenix mau dateng ke Jakarta, wah rasanya girang banget! Ibarat lagi suka-sukanya sama cowok, tau-tau dia nanggepin dan ngajak nge-date! Hahaha kira-kira sebahagia itulah gue waktu denger Phoenix main di Love Garage 2014. Alih-alih pengen liat Deck D'Arcy dengan jaket merahnya, pokoknya gue bertekad harus nonton Phoenix apapun yang terjadi!!


Dan akhirnya memang datang juga si Phoenix ini ke Jakarta. Berharap bisa dapet akses meet and greet tapi ada daya keberuntungan (lagi-lagi) belum berada di pihak gue. Setelah berhujan-hujan ria di eX (plus banjir pada akhirnnya) dan melihat Phoenix manggung (actually, gak lihat bener-bener mereka manggung sih, secara gue pendek, yang ada cuma kebagian suaranya doang) dan konser yang selesai terlalu cepat, jadi gue sedikit agak kecewa (sebenernya kecewa banget sih) karena dalam pelaksanaannya, mereka dengan terpaksa harus menutup penampilan tanpa encore dan crowd surfing seperti yang biasa mereka lakukan akibat hujan deras yang semakin menggila (yah, gak bisa pegang-pegang Thomas Mars deh!). 


Tapi semua kejadian dalam Love Garage 2014 tidak mengurangi rasa cinta gue pada Phoenix. 


Nah, balik lagi ke 8tracks, sekali lagi I'd like to say thank to genius invention called internet, gue banyak sekali dapat referensi musik baru disini. Nah tiba-tiba ada satu band lagi yang langsung nyantol di kuping gue named THE ROYAL CONCEPT, band indie asal Stockholm, Swedia. Gue berani taruhan sih, di Indonesia sendiri pasti yang tau mereka baru segelintir orang. Mungkin yang biasa main FIFA 2014 pernah denger salah satu lagu mereka. Yup, "On Our Way" adalah lagu mereka yang pertama kali gue denger. Nomor lainnya seperti "Goldrushed", "Gimme Twice", dll juga enak didenger. Huhuy! 



The Royal Concept


Nah sehubungan dengan rasa sukanya gue terhadap sebuah band akan berbanding lurus dengan pencarian gue  terhadap video-video mereka di Youtube berikut plus commentnya, ternyata setelah gue amati: komentar orang di videonya The Royal Concept banyak sekali yang membandingkan mereka dengan Phoenix! Terutama pada "D-d-dance", orang banyak anggap ini hasil jiplakan dari Lisztomania. Eh apa iya bener gak sih?


Okei, secara pribadi gue sendiri mengakui sih, mungkin kesukaan gue pada The Royal Concept banyak pengaruhnya karena gue juga suka Phoenix. Tapi menurut gue walaupun serupa tapi tak sama, mereka punya warna masing-masing, dan gue pikir si The Royal Concept ini nggak jiplak (bahkan nggak tau) Phoenix broww! Kenapa gue bisa bilang begitu? Ya soalnya emang gue ngerasa itu nggak sama aja, dan yang kebanyakan kasih keterangan "influence by" itu orang lain, sedangkan The Royal Concept gak pernah nyebut Phoenix sebagai inspirasinya. Hahah.. Bingung gak lo? Sama gue juga.. 


Intinya sih gue gak setuju dengan orang membandingkan mereka. Kenapa bisa terdengar sama, karena ya genrenya memang sama.. Nih kalo mau gue kasih perbandingannya:



  • Gaya musik personilnya: Kalo Thomas nggak pernah main alat musik, David (vokalis The Royal Concept) multitalenta banget cui! Bisa main piano, gitar, synthesizer, mungkin gendang juga bisa.
  • How to dress up: Gue acungi jempol Phoenix dalam gaya berpakaian di panggungnya, konsisten banget boi! Thomas selalu pake kemeja biru apapun jenis warna birunya, Deck selalu berjaket merah, dan rambutnya selalu gondrong (haha). Nah kalo The Royal Concept.. D'oh! Mereka kayaknya perlu stage-stylist deh! David selalu pake leather jacket, sama kaos putih buntung kedodoran, atau kaos hitam jaring-jaring kedodoran juga! S E L A L U!
  • Penilaian mata gua: Phoenix tuh enak diliat. Entah karena faktor Thomas dan Deck (yak, dua lelaki ini memang bikin teduh) gue jadi seneng aja bahkan cuma liat interview mereka aja gue udah happy, padahal bahasa Inggris logat Prancisnya bikin gue pusing mikirin artinya. Hahaha. Sedangkan The Royal Concept, hehe, gimana ya, hehe, biyasa aja.

Nah sekian perbandingan gue. Kalo misalnya, ada yang gak terima, ya wajar aja, namanya juga subjektif seratus persen! 

Kalo ada yang penasaran, nih gue beri dua video dari lagu top hits-nya mereka. Simak yoh!



Lisztomania - Phoenix



D-d-dance - The Royal Concept



1 comment:

  1. gue tau dua duanya tapi kalo the royal concept emang gue akuin dapet dari fifa terus akhirnya nyari sampe ketemu lagu lagu lain nya kaya d d dance, gimme twice, goldrushed, dll

    ReplyDelete